Ekonomi makro Indonesia - Definisi dari ekonomi makro Indonesia adalah suatu sistem yang
mempelajari tentang perubahan ekonomi di indonesia yang membawa pengaruh besar
terhadap masyarakat, pasar, dan juga perusahaan. Dengan kata lain ekonomi makro
indonesia adalah sistem yang melakukan analisa mengenai segala bentuk
perubahaan kondisi ekonomi indonesia untuk mencapai hasil analisa terbaik.
Bentuk perubahaan ekonomi yang dimaksud di sini meliputi tentang pertumbuhan
ekonomi, tenaga kerja, dan kestabilitasan harga, serta tercapai atau tidaknya
kesimbangan neraca yang dilakukan secara berkesinambungan.
Ekonomi makro adalah
bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya
perekonomian secara keseluruhan. Hubungan yang dipelajari adalah hubungan
secara kausal dan fungsional antara variabel-variabel yang agregatif. Adapun
variabel-variabel yang dimaksud adalah :
a. Konsumsi
Rumah Tangga.
b. Investasi
nasional (swasta/pemerintah).
c. Belanja
Pemerintah.
d. Neraca
Pembayaran (Eksport dam Import)
Dalam artikel
ini akan dijelaskan pengaruh keempat variabel diatas terhadap perekonomian
Indonesia.
Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya
guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan secara langsung. Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim perkembangan
kondisi ekonomi konsumen (ITK) secara nasional pada triwulan III-2012 meningkat
111,12 dibanding kondisi ekonomi konsumen triwulan sebelumnya sebesar 108,77.
Peningkatan ini berdampak baik bagi kondisi ekonomi Indonesia. Membaiknya
kondisi ini didorong oleh peningkatan pendapatan, rendahnya pengaruh inflasi
terhadap konsumsi makanan sehari-hari, dan peningkatan konsumsi beberapa
komoditi makanan dan bukan makanan.
Penyumbang peningkatan kondisi ekonomi konsumen terbanyak pada peningkatan
pendapatan rumah tangga sebesar 111,06, rendahnya pengaruh inflasi terhadap
konsumsi makanan sehari-hari sebesar 114,51, dan peningkatan konsumsi makanan
dan bukan makanan sebesar 107,02. Menurut Ketua Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin,
nilai ITK nasional pada triwulan IV-2012 diperkirakan sebesar 109,28 artinya
kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik. Perkiraan membaiknya
kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV-2012 didorong oleh peningkatan
pendapatan rumah tangga dan rencana pembelian barang tahan lama.
Investasi
Menurut Unariyah (2003:4) Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau
lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Sedangkan menurut
Boediono Investasi adalah pengeluaran oleh sektor produsen untuk pembelian
barang dan jasa untuk menambah stok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi itu adalah sebuah keputusan untuk
menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan
kemampuan menambah /menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan)
dimasa mendatang.
Investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga
kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional
dan kesempatan kerja. Pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan
menambah kapasitas produksi dan Investasi selalu diikuti oleh perkembangan
teknologi.
Dengan kata lain, investasi dalam negeri ataupun luar negeri dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Adanya investasi didalam dan diluar dapat
meningkatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja dimana berkurangnya
pengangguran.
Belanja Pemerintah
Pada dasarnya belanja pemerintah pusat maupun daerah adalah untuk mengembahkan
daerahnya masing-masing. Contohnya saja pengeluaran pemerintah daerah dibidang
pendidikan. Pemerintah daerah dengan dana yang telah dikeluarkan dapat
memperbaiki sekolah yang rusak. Ini merupakan cara untuk meningkatkan fasilitas
daerah. Begitu pula dengan pemerintah pusat yang mengeluarkan dana untuk
perbaikan fasilitas ataupun untuk membayar hutang negara.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Nur Asri (2010) bahwa pengaruh pengeluaran
pembangunan pemerintah daerah kelompok sektor primer, perdagangan dan
transportasi, pendidikan dan kebudayaan, pembangunan regional dan lingkungan,
dan aparatur dan pengawasan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Walaupun disebut sebagai pengeluaran, belanja pemerintah ini dapat meningkatkan
perekonomian Indonesia. Caranya bukan dari dana yang mereka kucurkan, melainkan
dari hasil dana yang telah dikeluarkan. Seperti contoh diatas bahwa dana yang
dikeluarkan memang untuk memperbaiki fasilitas umum. Intinya dengan adanya
pengeluaran tersebut, pemerintah pusat dan daerah dapat memperbaiki daerahnya
masing-masing.
Neraca Pembayaran (Ekspor dan Impor)
Ekspor adalah kegiatan perseorangan atau badan hukum yang menjual barang ke
luar negeri. Sedangkan, impor adalah kegiatan perseorangan atau badan hukum
yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual kembali didalam luar negeri.
Ekspor adalah salah satu cara memperkenalkan produk Indonesia pada dunia.
Kegiatan ini akan meningkatkan perekonomian Indonesia dimana produsen Indonesia
dapat menjual barangnya ke luar negeri. Globalisasi mempermudah produsen dalam
negeri dalam memperkenalkan produk dalam negeri. Kegiatan ini dapat
meningkatkan perekonomian dalam negeri dimana dapat meningkatkan neraca
pembayaran Indonesia.
Impor merupakan kegiatan yang membuat Indonesia menjadi negara konsumtif.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa kasus bawang beberapa waktu lalu
menunjukkan bahwa Indonesia sangat tergantung dengan bawang impor. Impor memang
bisa meningkatkan perekonomian Indonesia. Impor barang dapat mendorong produsen
dalam negeri bersaing dengan produk luar negeri. Dengan adanya kegiatan ini pun
dapat meningkatkan devisa negara.
Ekspor dan impor merupakan faktor penting dalam merangsang pertumbuhan ekonomi,
melihat SDA yang kita miliki sangat melimpah. Investasi dalam berbagai
bentuknya memberikan banyak pengaruh kepada perekonomian karena terciptanya
investasi akan membawa pada kegiatan ekonomi tertentu. Untuk meningktakan
ekspor dan impor maka pemerintah dan masyarakat harus menaruh perhatian penuh pada
potensi-potensi daerah untuk kemajuan ekspor dan barang-barang komoditi ekspor
maupun impor. Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat ditunjang oleh sektor
ekspor-impor yang signifikan.
Terjadinya inflasi disebabkan karena meningkatnya harga barang secara umum
dalam waktu yang berlangsung terus-menerus. Hal ini juga disebabkan beberapa
faktor yang berkaitan dengan mekanisme pasar, yaitu :
- Meningkatnya daya konsumsi masyarakat.
- Terhambatnya pendistribusian barang.
- Spekulasi yang memicu konsumi karena berlebihnya likuiditas di pasar.
Selain beberapa penjelasan di atas mengenai ekonomi makro Indonesia,
sebenarnya ada satu masalah lagi yang juga menjadi masalah utama
ekonomi di Indonesia, yaitu jumlah penduduk miskin yang masih cukup
besar. Menurut data terakhir dari Badan Statistik Nasional bulan Maret tahun
2012 saja angka kemiskinan Indonesia masih mencapai angka 11,96% atau sekitar
29,13 juta jiwa. Meskipun sudah mengalami peningkatan dari tahun 2011 yang
mencapai angka 12,49% atau sekitar 30 juta orang. Yah, mungkin ini masih
menjadi tugas pemerintah lagi untuk menekan angka kemiskinan di Indonesia yang
juga memiliki pengaruh besar terhadap kondisi ekonomi di Indonesia. Tentunya
hal ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan kita semua.